Sekolah Islam Al Mumtaaz

tujuanpendidikan

3 TUJUAN PENDIDIKAN

Understanding
(Pemahaman)

Adaptable
(Kemampuan Adaptasi)

Manusia Seutuhnya

prinsippendidikan

3 PRINSIP PENDIDIKAN

Selaras Penciptaan

Selaras Fitrah

Selaras Tujuan dan
Misi Hidup

strategipendidikan

3 STRATEGI PENDIDIKAN

Penguatan Keagamaan

Penguatan Kesejarahan

Penguatan Sains

3 TUJUAN PENDIDIKAN

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَـٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَـَٔايَـٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ ١٩٠

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَـٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَـٰطِلًۭا سُبْحَـٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ١٩١

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih  bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS Ali Imran : 190 – 191)

UNDERSTANDING

(PEMAHAMAN)

Pemahaman adalah tingkatan kognisi yang lebih tinggi dari mengetahui. Dalam KBBI, pemahaman diartikan sesuatu hal yang dimengerti dengan benar. Secara istilah pemahaman adalah memiliki pengertian yang mendalam pada semua hal, sehingga dengan itu dapat menyelesaikan masalah berdasarkan keputusan yang bermanfaat.

Kemampuan memahami mencakup tiga kategori

  1. Pemahaman terjemahan (translation), menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.
  2. Pemahaman penafsiran (interpretation), yaitu menghubungkan pengetahuan saat ini dengan pengetahuan yang baru, kemampuan mengenali ide utama (prinsip-prinsip) dari bahan yang dipelajari.
  3. Pemahaman ektrapolasi (extrapolation), yaitu mampu melihat dibalik yang tertulis, analisis, sintesis, estimasi, prediksi, implikasi, konsekuensi, membuat kesimpulan, evaluasi.

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَـٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَـَٔايَـٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ ١٩٠

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih  bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (QS Ali Imran : 190)

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَـٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَـٰطِلًۭا سُبْحَـٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ١٩١

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS Ali Imran : 191)

ADAPTABLE

(KEMAMPUAN ADAPTASI)

Adaptasi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang baru agar dapat bertahan dalam kondisi lingkungannya. Siswa diarahkan untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya dengan bijak, dapat mengambil hikmah, serta berlatih untuk ridho menjalani perubahan situasi dan kondisi.

“Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu” (Hikmah: Ali bin Abi Thalib)

ADAPTABLE

(KEMAMPUAN ADAPTASI)

Adaptasi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang baru agar dapat bertahan dalam kondisi lingkungannya. Siswa diarahkan untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya dengan bijak, dapat mengambil hikmah, serta berlatih untuk ridho menjalani perubahan situasi dan kondisi.

“Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu” (Hikmah: Ali bin Abi Thalib)

وَٱلسَّـٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَـٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَـٰنٍۢ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّـٰتٍۢ تَجْرِى تَحْتَهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًۭا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ ١٠٠

Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung. (QS At Taubah : 9)

MANUSIA SEUTUHNYA

Pendidikan di sekolah Islam Al-Mumtaaz mengupayakan Pendidikan yang menyeluruh, seimbang, bertahap, dan berkelanjutan menuju manusia seutuhnya.

Manusia seutuhnya

Adalah manusia yang sehat jasad, jiwa, dan hatinya, sehingga Allah ridho kepadanya karena kecintaannya kepada Allah dan Rasulullah, maka diberikanlah gelar keimanan oleh Allah Swt., dalam tingkatan :

  1. Manusia Paripurna (Insan Kamil)
  2. Manusia Sempurna (Insan Tamam)
  3. Manusia yang Baik (Insanul Ihsan)

وَٱلسَّـٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَـٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَـٰنٍۢ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّـٰتٍۢ تَجْرِى تَحْتَهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًۭا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ ١٠٠

Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung. (QS At Taubah : 9)

3 PRINSIP PENDIDIKAN

selaras penciptaan border2

SELARAS PENCIPTAAN

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan: manusia seutuhnya, maka dibutuhkan pemahaman yang komprehensif tentang apa dan siapa manusia.

Manusia dalam pandangan Islam adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Allah Swt. dari unsur fisik berupa tubuh atau jasmani dan unsur Ruhani yaitu Jiwa (akal dan rasa) dan Hati yang menjadi tempat bersemayam Ruh di dalamnya.

“Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah “Qolbu” yaitu hati”. (HR. Bukhori)

Selaras fitrah border

SELARAS FITRAH

Fitrah adalah asal penciptaan, manusia diciptakan dari tanah, maka sifat fitrah manusia agar kembali suci adalah kerendahan, karenanya pendidikan di Sekolah Al-Mumtaaz mengarahkan kita kembali sebagai hamba Allah yang merendah, tidak menjadi lupa diri dan merasa tinggi dengan segala pencapaian yang telah diraih atas izin Sang Pencipta.

Fitrah Keimanan

FITRAH
KEIMANAN

Setiap anak terlahir dalam keadaan telah terinstall potensi fitrah keimanan, setiap kita pernah bersaksi bahwa Allah sebagai Rabb. 

Fitrah Perkembangan

FITRAH PERKEMBANGAN

Sesuai tahapan usia 0-2 tahun, 2-7 tahun, 7-10 tahun, 10-14 tahun, dan >15 tahun. 

Fitrah Belajar

FITRAH
BELAJAR

Setiap anak adalah pembelajar yang tangguh dan hebat. Tidak ada anak yang tidak suka belajar kecuali fitrahnya telah terkubur dan tersimpangkan.

Fitrah Bakat

FITRAH
BAKAT

Setiap anak memiliki karakter dan sifat-sifat khas yang akan mengarah pada pertumbuhan minat dan bakat-bakat tertentu yang akan digelutinya.

Fitrah Seksualitas

FITRAH
SEKSUALITAS

Setiap anak terlahir menggunakan jasad melalui gender yang sudah ditentukan oleh Allah SWT dan tidak boleh disimpangkan.

Selaras fitrah border
Selaras misi border

SELARAS TUJUAN DAN MISI HIDUP

Proses pendidikan di Sekolah Islam Al-Mumtaaz diarahkan agar siswa dapat menemukan minat dan potensi diri, mendampingi siswa untuk menemukan peran peradabannya, yaitu maksud serta tujuan penciptaannya dan selanjutnya dapat memberikan sebesar-besar manfaat bagi alam semesta.

3 STRATEGI PENDIDIKAN

Penguatan keagamaan

PENGUATAN
KEAGAMAAN

Melaksanakan program-program penguatan di bidang keagamaan yang dapat menumbuhkan keimanan dan ketakwaan siswa melalui pemahaman dan pengamalan terhadap Al Qur’an, hadits maupun ilmu-ilmu warisan dari ulama salafus sholeh.

Penguatan kesejarahn

PENGUATAN
KESEJARAHAN

Melaksanakan program-program penguatan dibidang kesejarahan yang dapat menumbuhkan keimanan dan ketakwaan siswa dengan menggali hikmah yang tersimpan di dalam peristiwa sejarah dan kisah-kisah teladan sepanjang zaman..

Penguatan sains

PENGUATAN
SAINS

Melaksanakan program penguatan di bidang natural sains dan sosial sain yang dapat menumbuhkan keimanan dan ketakwaan siswa melalui pengkajian terhadap alam maupun sosial kemasyarakatan untuk membuka akan isi ilmu di dalam alam dan bidang-bidang kehidupan yang terbentang luas. 

10 SIFAT PRIBADI MUSLIM

Pribadi muslim ideal yang menjadi tujuan pembangunan karakter bagi peserta didik dan seluruh SDM Sekolah Islam Al-Mumtaaz dikenal sebagai 10 sifat pribadi muslim. 10 sifat pribadi ini menggambarkan secara holistik kepribadian muslim yang didambakan umat Islam agar menjadi peradaban yang bukan hanya memiliki hubungan yang baik kepada Allah SWT, tetapi juga hubungan yang baik dengan alam, keluarga, masyarakat, dan makhluk ciptaan Allah lainnya. Sehingga, 10 sifat pribadi ini yang akan menjadi acuan sekolah dalam membagun peserta didik dari usia pra sekolah hingga remaja.

Salimul Aqidah

AQIDAH YANG SELAMAT
(Salimul Aqidah)

Memahami makna mengEsakan Allah dengan benar dan mampu mengamalkannya dan selamat dari ketertipuan dalam perkara aqidah.

shohihul ibada

IBADAH YANG BENAR
(Sohihul Ibadah)

Memahami makna lahiriah maupun batiniah dari setiap ibadahnya dan dapat mengikhlaskan niat dalam beribadah dengan landasan cinta kepada Allah Swt.

matinul khuluq

AKHLAK YANG KOKOH
(Mathinul Khuluq)

Memahami bahwa kesempurnaan akhlak adalah tujuan diutusnya para Nabi dan Rasul, dan kedudukan akhlak berada di atas ilmu, maka seberapa banyak ilmu yang telah dimiliki akan kehilangan makna bila tidak mengamalkannya dengan akhlaq yang mulia.

mujahidun linafsih

MENGENDALIKAN JIWA
(Mujahidun li Nafsihi)

Pengenalan terhadap diri adalah jalan untuk mengenal Allah Swt. Manusia sejatinya adalah gambaran sifat dari seluruh alam semesta, sehingga manusia harus berupaya mengendalikan seluruh unsur dan sifat yang baik dan tidak baik pada dirinya seperti sifat kebinatangan, sifat syaitoniyah, dsb.

Mutsaqoful Fikr

KEILMUAN YANG LUAS
(Mutsaqol Fikr)

Setiap ilmu pengetahuan bersumber dari Allah Swt. yang Maha Memiliki ilmu, maka manusia diberikan kebebasan untuk memiliki wawasan yang luas, tetapi dengan kesadaran bahwa semakin berpengetahuan dapat membuat manusia merasa semakin pintar, namun bila manusia semakin menggali isi ilmu yang haq, manusia akan menyadari bahwa dirinya amat tidak mengetahui apa-apa.

Qowiyyul Jism

TUBUH YANG KUAT
(Qowwiyul Jismi)

Tubuh adalah sarana untuk beribadah kepada Allah Swt. sekaligus tubuh adalah amanah dari Allah, maka manusia harus menggali hikmah ilmu yang ada pada tubuhnya, memelihara, dan menggunakan tubuh jasadnya di jalan kebaikan dan kebenaran.

Harisun Ala Waqtihi

MENJAGA WAKTU
(Harisun ‘ala Waqtihi)

Waktu bagi setiap manusia adalah durasi perjalanan hidup yang dibatasi awal dan akhir masa hidupnya, maka hendaknya kita bijaksana dalam mengisi waktu hidup dengan memahami tujuan manusia dihidupkan dan menjalankan amaliah ibadah yang mendapat keridhoan Allah Swt.

munazhomun fi syunihi

TERATUR DALAM URUSANNYA
(Munadzomun fi syu’nihi)

Alam semesta telah mencontohkan keteraturaan yang sempurna, maka kehidupan yang tertata, tertib, teratur dalam setiap urusannya akan menghasilkan keselarasan agar segala sesuatunya berjalan dengan baik.

qodirun ala kasbi

MEMILIKI PENGHASILAN
(Qodirun alal kasbi)

Kemandirian finansial adalah kemampuan memenuhi kebutuhan secara lahiriah, Allah membebaskan manusia untuk memilih jalan dunianya, namun manusia harus menyadari dengan ilmu bahwa nilai dunia akan fana bila tidak dibarengi nilai akhiratnya.

nafiun lighoirihi

BERMANFAAT BAGI SESAMA
(Nafi’un li Ghoirihi)

Tidak satupun dari alam yang tercipta yang tidak memiliki nilai manfaat dan hikmah di dalamnya, apalagi manusia yang tercipta sempurna dan menjadi pusat dalam penciptaan alam haruslah mengalirkan nilai rahmat dan manfaat bagi sesama dan alam semesta.

Profil Pelajar Pancasila

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Profil Pelajar Pancasila menjadi bagian Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.

Beriman Kepada Tuhan YME

BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, DAN BERAKHLAK MULIA

Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.

Elemen Kunci Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia:

Berkebhinekaan Global

BERKEBINEKAAN GLOBAL

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa

Elemen Kunci Berkebinekaan Global:

Bergotong Royong

GOTONG ROYONG

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjain dapat berjalan lancar, mudah, dan ringan.

Elemen Kunci Gotong Royong:

Mandiri

MANDIRI

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya

Elemen Kunci Mandiri:

Bernalar Kritis

BERNALAR KRITIS

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengecaluasi, dan menyimpulkannya.

Elemen Kunci Bernalar Kritis:

Kreatif

KREATIF

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.

Elemen Kunci Kreatif: